Efek Makanan Penyebab Alergi pada Ibu Hamil
Efek Makanan Penyebab Alergi pada Ibu Hamil - Kita sering mendengar beberapa saran dokter maupun membaca artikel yang menganjurkan kepada setiap ibu hamil untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan sehat seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Jadi, benarkah bahwa kacang-kacangan baik untuk ibu hamil?
Menghindari makanan tertentu selama kehamilan biasanya tidak dapat membantu melindungi anak dari alergi yang ada. Bahkan, beberapa wanita yang memiliki alergi tertentu bisa saja tidak memiliki alergi apapun pada saat hamil.
Pada saat hamil, bukan rahasia lagi apabila banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Namun sebaliknya, pada saat hamil seorang ibu juga diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan tertentu yang kaya gizi dan nutrisi. Mengkonsumsi asam folat adalah sebuah kewajiban. Dan sebaliknya, merokok dan terpapar asap rokok sebaiknya dihindari. Selain itu, mungkin saja olahraga setiap hari serta mandi air panas harus dikurangi.
Menghindari makanan tertentu selama kehamilan biasanya tidak dapat membantu melindungi anak dari alergi yang ada. Bahkan, beberapa wanita yang memiliki alergi tertentu bisa saja tidak memiliki alergi apapun pada saat hamil.
Pada saat hamil, bukan rahasia lagi apabila banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Namun sebaliknya, pada saat hamil seorang ibu juga diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan tertentu yang kaya gizi dan nutrisi. Mengkonsumsi asam folat adalah sebuah kewajiban. Dan sebaliknya, merokok dan terpapar asap rokok sebaiknya dihindari. Selain itu, mungkin saja olahraga setiap hari serta mandi air panas harus dikurangi.
![]() |
| Efek Makanan Penyebab Alergi pada Ibu Hamil |
Saat menyangkut diet, makanan seimbang, ibu hamil disarankan untuk tetap berhati-hati terhadap beberapa semua makanan yang berpotensi memancing alergi.
Pada tahun 2000 lalu, American Academy of Pediatrics menyarankan setiap ibu yang rawan alergi untuk menghindari kacang-kacangan seperti peanuts (kacang tanah)selama kehamilan. Hal tersebut untuk membantu mencegah bayi terkena alergi serupa. Selain pada saat hamil, hal tersebut juga bisa berlanjut hingga menyusui. Pada saat menyusui, beberapa makanan lain yang mungkin bisa menjadi sumber alergi diantaranya adalah susu sapi, telur dan beberapa jenis ikan.
Namun, tentu saja zaman terus berubah dan beberapa penemuan-penemuan baru memudahkan mereka yang sering alergi terhadap makanan tertentu untuk bisa mengatasinya. Walau demikian, makanan-makanan yang menyebabkan alergi tersebut tetap harus mendapat perhatian khusus.
Menghindari makanan-makanan tertentu tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga bayi yang ada di dalam kandungan. Beberapa penelitian medis menemukan bukti bahwa tidak mengkonsumsi susu atau telur selama kehamilan bukankah ide yang baik. Sebaliknya, ibu-ibu hamil tidak perlu khawatir dan tidak perlu menghindari makanan yang menyebabkan alergi. Karena mungkin saja makanan-makanan tersebut bisa bermanfaat.
Beberapa penelitian lain menunjukkan dan menemukan bahwa, ibu yang tidak memiliki gejala alergi kacang apabila mengkonsumsi kacang lima kali dalam seminggu akan mengurangi resiko anak mereka memiliki alergi yang sama.
Diyakini bahwa dengan metode memperkenalkan makanan lebih awal akan membantu bayi membangun sistem imun tubuh yang tepat untuk mengatasi dan menurunkan resiko alergi.
Perlu diperhatikan juga bahwa, apabila anda memiliki sejarah di keluarga, entah itu ibu atau keluarga yang lain dan memiliki energi, maka bayi anda juga akan cenderung beresiko tinggi terkena alergi yang sama. Apabila anda alergi terhadap udang atau ebi (udang berukuran kecil), diskusikan hal tersebut dengan dokter terlebih dahulu sebelum anda mengkonsumsinya pada saat hamil.
Untuk mengurangi resiko terkena alergi makanan selama kehamilan, seorang ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi probiotik seperti bakteri baik yang ditemukan pada yogurt, terutama pada trisemester terakhir kehamilan. Selain itu, ASI juga dapat mengurangi alergi pada bayi.
Pada tahun 2000 lalu, American Academy of Pediatrics menyarankan setiap ibu yang rawan alergi untuk menghindari kacang-kacangan seperti peanuts (kacang tanah)selama kehamilan. Hal tersebut untuk membantu mencegah bayi terkena alergi serupa. Selain pada saat hamil, hal tersebut juga bisa berlanjut hingga menyusui. Pada saat menyusui, beberapa makanan lain yang mungkin bisa menjadi sumber alergi diantaranya adalah susu sapi, telur dan beberapa jenis ikan.
Namun, tentu saja zaman terus berubah dan beberapa penemuan-penemuan baru memudahkan mereka yang sering alergi terhadap makanan tertentu untuk bisa mengatasinya. Walau demikian, makanan-makanan yang menyebabkan alergi tersebut tetap harus mendapat perhatian khusus.
Menghindari makanan-makanan tertentu tidak hanya merugikan diri sendiri, namun juga bayi yang ada di dalam kandungan. Beberapa penelitian medis menemukan bukti bahwa tidak mengkonsumsi susu atau telur selama kehamilan bukankah ide yang baik. Sebaliknya, ibu-ibu hamil tidak perlu khawatir dan tidak perlu menghindari makanan yang menyebabkan alergi. Karena mungkin saja makanan-makanan tersebut bisa bermanfaat.
Beberapa penelitian lain menunjukkan dan menemukan bahwa, ibu yang tidak memiliki gejala alergi kacang apabila mengkonsumsi kacang lima kali dalam seminggu akan mengurangi resiko anak mereka memiliki alergi yang sama.
Diyakini bahwa dengan metode memperkenalkan makanan lebih awal akan membantu bayi membangun sistem imun tubuh yang tepat untuk mengatasi dan menurunkan resiko alergi.
Perlu diperhatikan juga bahwa, apabila anda memiliki sejarah di keluarga, entah itu ibu atau keluarga yang lain dan memiliki energi, maka bayi anda juga akan cenderung beresiko tinggi terkena alergi yang sama. Apabila anda alergi terhadap udang atau ebi (udang berukuran kecil), diskusikan hal tersebut dengan dokter terlebih dahulu sebelum anda mengkonsumsinya pada saat hamil.
Untuk mengurangi resiko terkena alergi makanan selama kehamilan, seorang ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi probiotik seperti bakteri baik yang ditemukan pada yogurt, terutama pada trisemester terakhir kehamilan. Selain itu, ASI juga dapat mengurangi alergi pada bayi.

Komentar
Posting Komentar